ADAT PERNIKAHAN YOGYAYAKARTA
DOSEN : RMITA HAPSARI
NAMA
KEL : RIFKY RIFALDI (14216454)
MEGAWATI B.E.T (14216346)
M.NAUFAL FAJAR (18216435)
IZAS YAKSA (13216650)
IBRAHIM ZIDANE (13216360)
INTAN LABIBAH (13216543)
GUSTI FADILLAH.A (13216110)
KELAS : 1EA11
NPM : 13216650
JURUSAN : MANAGEMENT
1. Nontoni
Nontoni
adalah tahap awal dalam proses menuju pernikahan. Nontoni adalah upacara untuk
melihat calon pasangan yang akan dinikahinya. Jaman dulu, atau beberapa puluh
tahun yang lalu, orang yang akan menikah belum tentu tahu dan kenal dengan
orang yang akan dinikahinya. Prosesi ini bertujuan agar calon pengantin ada
gambaran siapa dan seperti apa jodohnya nanti.
2. Lamaran
Setelah
acara Nontoni calon dan si perjaka menerima pilihan orangtuanya, selanjutnya
dilanjutkan acara lamaran. Melamar berarti meminang, karena pada zaman dulu
diantara calon pengantin pria dan wanita kadang masih belum saling mengenal.
Oleh karena itu, orang tualah yang mencarikan jodoh dan menanyakan kepada
seseorang apakah puterinya sudah atau belum mempunyai calon suami. Dari sini
kemudian bisa dirembug hari baik untuk menerima lamaran atas persetujuan
bersama.
3. Peningsetan
Peningsetan
berasal dari kata dasar singset (Jawa) yang berarti ikat, jadi peningsetan
berarti pengikat. Peningsetan adalah suatu upacara penyerahan sesuatu sebagai
pengikat dari orangtua pihak pengantin pria kepada pihak calon pengantin
puteri.
4. Tarub
Tarub
adalah hiasan janur kuning (daun kelapa yang masih muda) yang dipasang tepi
tratag yang terbuat dari bleketepe (anyaman daun kelapa yang hijau). Pemasangan
tarub biasanya bersamaan dengan acara siraman (memandikan calon pengantin),
yaitu satu hari sebelum pernikahan itu dilaksanakan.
5. Nyantri
Upacara
nyantri adalah menitipkan calon pengantin pria kepada keluarga pengantin putri
1 sampai 2 hari sebelum pernikahan. Calon pengantin pria ini akan ditempat kan
dirumah saudara atau tetangga dekat. Upacara nyantri ini dimaksudkan untuk
melancarkan jalannya upacara pernikahan, sehingga saat-saat upacara pernikahan
dilangsungkan maka calon pengantin pria sudah siap ditempat sehingga tidak
merepotkan pihak keluarga pengantin putri.
6. Upacara Siraman
Siraman
dari kata dasar siram (Jawa) yang berarti mandi. Yang dimaksud dengan siraman
adalah memandikan calon pengantin yang mengandung arti membershkan diri agar
menjadi suci dan murni.
7. Midodareni
Midodareni
berasal dari kata dasar widodari (Jawa) yang berarti bidadari yaitu putri dari
sorga yang sangat cantik dan sangat harum baunya. Midodareni biasanya
dilaksanakan antara jam 18.00 sampai dengan jam 24.00 ini disebut juga sebagai
malam midodareni, calon penganten tidak boleh tidur.
8. Upacara Langkahan
Langkahan
berasal dari kata dasar langkah (Jawa) yang berarti lompat, upacara langkahan
disini dimaksudkan apabila pengantin menikah mendahului kakaknya yang belum
nikah , maka sebelum akad nikah dimulai maka calon pengantin diwajibkan minta
izin kepada kakak yang dilangkahi.
9. Upacara Ijab
Ijab
atau ijab kabul adalah pengesahan pernihakan sesuai agama pasangan pengantin.
Secara tradisi dalam upacara ini keluarga pengantin perempuan menyerahkan /
menikahkan anaknya kepada pengantin pria, dan keluarga pengantin pria menerima
pengantin wanita dan disertai dengan penyerahan emas kawin bagi pengantin
perempuan.
10.
Upacara Panggih
Panggih
(Jawa) berarti bertemu, setelah upacara akad nikah selesai baru upacara panggih
bisa dilaksanakan,. Pengantin pria kembali ketempat penantiannya, sedang
pengantin putri kembali ke kamar pengantin. Setelah semuanya siap maka upacara
panggih dapat segera dimulai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar