Kamis, 03 November 2016

Tugas IBD CERPEN

Nama:Mochamad Rifky Rifaldi
NPM:14216454
Kelas 1EA11

Strangers Again
“Kita cuma membuang-buang waktu”
“Dan sekarang Anda berpikir aku bodoh”.
“Kamu tau itu bukan maksudku, Marissa”.
“Kamu emang gabilang, tapi aku tahu kamu mikirin itu”
“Yah tentu saja aku mikir itu sekarang! Ini ga penting”
“Siapa yang peduli kalau aku pengen pergi lebih awal?Kamu bahkan ga kenal sama dia dan kamu marah sama aku?”
“Yeah! Karena kamu mikir aku ngenggangu”
“Oh Tuhan, ini bukan bahkan tentang kita! Ini adalah tentang temen kerja kamu yang bahkan kamu ga terlalu kenal dan kamu merasa kita harus pergi karena dia ga punya temen, ya aku gamasalah pergi tapi kita ga harus 4 jam disana!”
“Tapi ini tentang kita! Ini tentangkamu gafaham apa yang penting buat aku!”
“Makan salad kentang buatan sendiri dan bermain turnamen scrabble yang penting buat kamu?”
“Ini bodoh.”
“Itu apa yang aku bilang!”
“Kamu yang Bodoh”.
“ Bilang aja ke aku kalau kita bisa pergi lebih awal atau tidak, please?”
“you tell me Josh.”
* Bisik-bisik * Apa?
“iya aku minta maaf, bisa putusin aja gak, nanti aku ikutin kata kamu”
“Nggak, Josh,ga kali ini. Aku tidak ga akan ngasih tau apa yang harus kamu lakuin karena kamu Cuma  akan ngegunain itu buat ngelawan  aku dan bilang 'aku selalu ngelaluin apa yang kamu bilang.' Nggak lagi.
“Hei, ini bukan salahku. Tidak ada alasan untuk ini.”
“Kamu benar. Tidak ada alasan untuk ini.”


Itu tidak selalu seperti ini. Aku tidak bisa benar-benar ingat ketika itu tapi aku tahu pasti kita tidak seperti ini. Dia dulu ... unicorn saya. Anda tahu, luar biasa. Gadis aku pikir tidak pernah bisaada. Tapi, seiring berjalannya waktu, dari satu tahap hubungan kami ke depan, jalan yang dimulai begitu polos dan menyenangkan telah membawa kami ke tempat tadi. Tapi, seperti kebanyakan, kita mulai sebagai orang asing, di
Tahap 1: Rapat. Berkat tali sepatu, sebenarnya.

Stage1: Meeting
“Permisi,permisi itu tali sepatunya lepas”
“oh thanks”
“yeah awas nanti bisa jato…WOAHH”
“yaampun, lo gpp?”
“ah, iya iya nama gue josh, lo?”
“Marissa”

Aku tidak bisa merencanakan lebih baik bahkan jika aku mencoba. Tapi syukurlah kota itu tidak tetap jalan taman mereka dalam lima tahun.

Saya tidak mengatakan padanya bahwa itu adalah pertama kalinya saya berjalan di sekitar sembilan bulan dan entah bagaimana, kami akhirnya akan selama hampir lima mil hari itu. Ini sangat menyedihkan untuk melihat bagaimana orang-orang akan melakukan apa saja untuk gadis yang tepat, tapi itu terbayar karena saya punya nomor teleponnya.

Kami benar-benar cocok hari itu. Saya kira begitu, setidaknya. Aku pingsan selama beberapa menit tapi ketika aku bangun, aku ingat saya membuat koneksi yang cukup baik. Sejak saat itu, kami berada di
Tahap 2: The Chase. Beberapa mengatakan itu yang terbaik.



STAGE 2: THE CHASE
Yang aku inginkan adalah untuk mengetahui lebih banyak tentang dia.
Semua yang ingin saya lakukan adalah untuk bergaul dengan dia.
Satu-satunya orang yang saya ingin berbicara dengan adalah dia.
Dia adalah prioritas nomor satu.
Dan setiap kali aku melihatnya, kupu-kupu.
Dia adalah segala sesuatu yang saya pikir bisa menjadi sempurna pada seorang gadis. Dan secepat itu merasa benar,
“Kamu mau jadi pacar aku?”
“Ya.”
Dengan kata sederhana ini, kami mulai hubungan kita, membawa kita ke Tahap 3: The Honeymoon.

Stage 3:Honeymoon
Semua orang menyebut ini. Dan untuk alas an yang bagus ini waktu dimana kami benar benar bisa mengekspresikan perasaan pada seasama.kami ngelakukan semua hal yang kami ingin lakuin sebagai pasangan. Itu benar benar mimpi yang jadi nyata, perempuan yang sangat sangat aku inginkan akhirnya miliku, tapi pada akhirnya semua api itu hilang dan kami kembali ke awal, pada akhirnya kami punya seribu foto dan selfie dan tau setiap detail kehidupan sang pasangan, dan seperti kebanyakan pasangan kami masuk ke tahap 4: nyaman








STAGE 4:Comfortable
“Kamu mau ngapain malem mini”
“gatau deh, terserah aja”
Nyaman bukan berarti hal buruk, itu tempat dimana kita bener bener bisa jadi kita sendiri, tapi semua itu tergantung apa yang kita lakukan sama nyaman itu. Beberapa make itu secara positif,makin membangun hubungan mereka dan tumbuh bersama, yang lain, bisa membuat jarak diantara mereka. Buat aku dan Marissa itu membuat kami menggampangkan satu sama lain
“Hey! Kamu ngapain? Ini selasa, kenapa belom siap, katanya jam 7?”
“Oh yeah, aku lupa. Bisa skip dulu ga? Aku lagi ga mood”
“Tapi ini semua kan ide kamu”
“Iya aku tahu, aku banyak yang harus di lakuin, um, minggu depan ya?”
“yaudah”
Apapun itu sesame menggampangan atau apapun, orang berubah berdasarkan waktu
Artinya, salah satu darikita berhenti berkata dan perasaan tidak sekuat dulu.
Ini bisa terjadi dalam beberapa bulan atau tahun. Untuk kami, itu terjadi pada 1 setengah tahun saat kami masuk ke tahap 5: Toleransi

Stage 5: Tolerence
Saat Marissa dan aku masuk ke tahap ini, aku ga percaya dan aku benar benar kecewa. Tidak tahu bagaimana perempuan yang tadinya aku tergila gila setahun yang lalu berubah jadi orang yang tidak telalu istimewa. Itu semua terjadi begitu cepat bahkan aku ga sadar itu terjadi. Tapi disini kami sekarang, mentoleransi satu sama lain.
“Ugh, Jangan Tanya hari aku gimana”
*berbisik”okay”
“Sumpah ya itu temen kerja aku tuh pengen banget bikin aku berenti,Mau makan dimana hari ini?”
“Terserah kamu”
“Bisa ambil keputusan gasih? Aku nanya kamu kan”
“Aku Cuma mau jadi flexible, kamu pilih”
“UGH, kamu bener bener kaya anak umur 5 tahun ya, apa apa harus dipilihin”
Biasanya, aku gabakal marah, tapi hari ini aku juga dapet hari yang ga enak, jadi
“Kamu tadi bilang apa!?”
Berargumen itu satu hal. Tapi merasa ga puas dan ga seneng sama hubungan itu hal yang lain.
Kami mencoba banyak hal dan nyoba berubah, memperbaiki semua tapi, seperti kebanyakan pasangan di luar sana, itu ga cukup.
Kami menjadi salah satu hubungan yang tidak buruk, tapi juga tidak baik
Dan biar aku kasih tau, itu bukan hal yang bagus buat ngediscribe sebuah hubungan.

Dan tidak lama setelah itu kami masuk ke tahap6: penurunan

STAGE6:DOWNHILL
Gabanyak sisa waktu saat anda disini.Semua usaha buat bikin semua lebih baik bahkan ga berguna.
Masalah berlanjut, argument tidak selesai.. bahkan aku ga inget apa yang kami argumenkan
Aku dan Marrisa, akhirnya hampir sampai di tahap akhir. Selanjurnya adalah apa yang terjadi pada setiap orang pada suatu saat.
Garis terakhir, tahap paling buruk. Putus.

Stage7:BREAKING UP
Aku gatau itu akan terjadi kapan dan bagaimana, tapi aku ingin ninggalin semuanya secara baik,dengan kesepakatan bersama, kalo memang itu mungkin.
“Ini mungkin buat yang terbaik”
“yeah”
Dan Disini adalah saat dimana kami berdua akan memulai jalan baru, salah satu yang mengarah langsung kembali ke tempat kita mulai, Orang asing
Perubahan akan terjadi begitu drastic dan cepat. Anda pasti ingin balikan hanya untuk mengembalikan apa yang normal.
Tapi itu engga pasti terjadi dan jarak akan tumbuh. Pada akhirnya, kami berdua move on, atau menemukan orang baru
“YAN,RYAN. RYAN! Yan, sini! Yan.. itu siapa di profilenya Marissa?”
“Duh,udah gausah lo pikirin”
Dan saat kami berdua mencoba melupakan yang lalu dan mencoba tetap menjadi teman, semuanya gabakal sama.
“Josh? Hey!!
“Marissa? Hey!
“Apa kabar?”
“baik,baik lo masih suka lari sekitar sini?”
“Well kalo gue berkunjung kesini yeah”
“berkunjung?”
“Yeah, gue pindah ke luar kota beberapa bulan yang lalu, gue Cuma kesini mau ngenalin pacar gue ke nyokap”
“oh”
“oh itu dia ,Josh, ini Alex, Alex,Josh”
“Hallo”
“Hi”
“Gue pergi duluan ya, sampe ketemu nanti”
“oke”
Hidup Kami akan berlanjut dan berbeda arah menuju akhir yang tidak bisa dirubah, menjadi orang asing kembali dan semua yang terjadi akan menjadi kenangan dari waktu yang sangat lama. Mungkin aku akan bertanya Tanya apakah itu benar benar terjadi. Dan semua itu akan ditinggalkan di dalam box berisi banyak hal yang ditinggalkan oleh orang asing yang dulunya adalah orang yang paling berarti dalam hidupku. What a Shame
“Ini Buat ngingetin kamu berapa kerasnya kamu jatuh buat aku pas kita pertama ketemu. Haha. Josh, Aku bener bener seng kita punya satu sama lain di hidup kita. Aku tahu apapun yang terjadi, kita bakal bisa ngelewati segalanya dan kita bakal punya keesokan hari bersama. Happy Anniversary!”




(backtrack: 5 bulan sebelumnya, sebelum akhir tahap4)
“Kamu sadar kan Cuma ada 2 pilihan buat kita kedepan? Antara kita putus atau kita nikah, kamu pernah kepikiran ga?”
“menurut kamu kita bakal nikah?”
“Hmm, pertanyaan sulit. Kenapa? Kamu emang mau nikah sama aku?”
“sekarang sih gatau”
“sama”
“kamu mau putus sama aku?”
“tentu aja engga"
“yah, itu bakal satu atau yang lainya”
“menurut kamu apa yang bakal terjadi kalo emang kita putus? Apa kita bakal benci satu sama lain? Atau kita bakal tetep jadi temen?

Huhhhh menurut aku kalo hidup memisahkan kita dan kita berada di tempat yang benar benar berbeda aku bakal selalu ingat kalo jalan kita pernah bertemu untuk saat ini.. dan aku bakal tetap bersukur untuk itu
Aku berharap dimanapun kamu berada, kamu akan bersukur juga.
Mungkin itu yang terbaik yang bisa aku harapkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar